Pertanyaan-pertanyaan mendasar dalam epistemologi filsafat
Epistemologi adalah bagian dari filsafat yang
membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, asal mula pengetahuan,
batas-batas, sifat, metode dan keshahihan pengetahuan. Jadi objek material epistemologi adalah pengetahuan dan objek
formalnya adalah hakikat pengetahuan itu. Jadi sistematika penulisan
epistemologi adalah arti pengetahuan, terjadinya pengetahuan, jenis-jenis
pengetahuan dan asal-usul pengetahuan. Epistemologi adalah pembahasan mengenai
metode yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan. Epistemologi membahas
pertanyaan-pertanyaan seperti: bagaimana proses yang memungkinkan diperolehnya
suatu pengetahuan? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan
agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Lalu benar itu sendiri apa?
Kriterianya apa saja?
Apakah mengetahui itu?
Manusia
berusaha mencari pengetahuan dan kebenaran, yang dapat diperolehnya dengan
melalui beberapa sumber. Ada beberapa pendapat tentang sumber pengetahuan
antara lain: (1). Empirisme, menurut aliran ini manusia memperoleh
pengetahuan melalui pengalaman (empereikos= pengalaman), dalam hal ini harus
ada 3 hal, yaitu yang mengetahui (subjek), yang diketahui (objek) dan cara
mengetahui (pengalaman). (2). Rasionalisme, aliran ini menyatakan bahwa akal
(reason) merupakan dasar kepastian dan kebenaran pengetahuan, walaupun belum
didukung oleh fakta empiris. (3). Intuisi. Dengan intuisi, manusia memperoleh
pengetahuan secara tiba-tiba tanpa melalui proses pernalaran tertentu. Henry
Bergson menganggap intuisi merupakanhasil dari evolusi pemikiran yang
tertinggi, tetapi bersifat personal. (4). Wahyu adalah pengetahuan yang
bersumber dari Tuhan melalui hambanya yang terpilih untuk menyampaikannya (Nabi
dan Rasul). Melalui wahyu atau agama, manusia diajarkan tentang sejumlah
pengetahuan baik yang terjangkau ataupun tidak terjangkau oleh
manusia. (5). Otoritas adalah kekuasaan yang sah yang dimiliki oleh
seseorang dan diakui oleh kelompoknya. Kita menerima suatu pengetahuan itu
benar, bukan karena telah menceknya di luar diri kita, melainkan telah dijamin
oleh otoritas ( suatu sumber yang berwibawa, memiliki wewenang, berhak) di
lapangan. Dengan beberapa sumber pengetahuan kita bisa mengetahui segala
sesuatu.
Apakah yang merupakan asal-usul
pengetahuan itu?
Asal-usul pengetahuan
termasuk hal yang sangat penting dalam epistemologi. Untuk mendapatkan
bagaimana pengetahuan itu muncul (berasal) bisa dilihat dari aliran-aliran dalam
pengetahuan dan bisa dengan cara metode ilmiah, serta dari sarana diberfikir
ilmiah. Dari mana pengetahuan itu berasal dan apa yg diyakini sebagai kebenaran
bisa dilihat dari aliran dalam pengetahuan. Dari aliran ini tampak jelas
bagaimana pengatahuan itu berasal. Aliran itu yakni :
Ø
Rasionalisme.
Sumber pengetahuan yang mencukupi dan dapat dipercaya adalah rasio (akal).
Ø
Empirisme.
Pengalaman merupakan sumber pengetahuan, baik pengalaman batiniah maupun yang
lahiriah.
Ø
Kritisme.
Paham yang mengutamakan kegiatan non-taklid buta terhadap segala hal.
Ø
Positivisme.
Segala ilmu pengetahuan adalah mengetahui untuk dapat melihat ke masa depan.
Ø
Metode
Ilmiah. Metode ilmiah yg bersifat umum dibagi dua, yaitu metode
analitiko-sintesis dan metode non-deduksi. Metode analitiko-sintesis merupakan
gabungan dari metode analisis dan metode sintesis. Metodenon-deduksi merupakan
gabungan dari metode deduksi dan induksi.
Ø
Metode
Penyelidikan Ilmiah. Metode ini terbagi menjadi dua, yaitu metode penyelidikan
yang berbentuk daur atau metode siklus empiris dan metode vertical atau yang
berbentuk garis lempeng atau metode linier.
Ø
Sarana
Berfikir Ilmiah. Dalam penelaahan bahasa pada umumnya dibedakan antara bahasa
alami dan bahasa buatan. Bahasa alami, ialah bahasa sehari-hari yang biasa
digunakan untuk menyatakan sesuatu, yang tumbuh atas dasar pengaruh alam
sekelilingnya.Bahasa alami dibedakan atas dua macam, yakni bahasa isyarat dan
bahasa biasa. Bahasa buatan, ialah bahasa yang disusun sedemikian rupa
berdasarkan pertimbangan akal pikiran untuk maksud tertentu. Aliran
filsafat bahasa dan psikolinguistik melihat fungsi bahasa sebagai sarana untuk
menyampaikan pikiran, perasaan, dan emosi, sedangkan aliran sosiolinguistik
berpendapat bahwa fungsi bahasa adalah sarana untuk perubahan masyarakat. Secara
umum bahasa memiliki tiga fungsi pokok, yaitu fungsi ekspresif atau emotif,
fungsi afektif atau praktis, dan fungsi simbolik dan logik.
Bagaimana
Cara Kita Mengetahui Apabila Kita Mempunyai Pengetahuan?
Pengetahuan adalah suatu istilah
yg digunakan untuk menuturkan apabila seseorang mengenal tentang sesuatu.
Jadi, pengetahuan adalah hasil usaha manusia untuk memahami suatu objek
tertentu. Semua pengetahuan hanya dikenal dan ada dalam pikiran manusia, tanpa
pikiran pengetahuan tidak bisa eksis. Jadi keterkaitan antara pengetahuan
dengan pikiran merupakan sesuatu yang kodrati. Menurut Bahm kita bisa
mengetahui kalau kita mempunyai pengetahuan dengan beberapa cara yaitu.
Ø
Mengamati
(observes). Pikiran berperan dalam mengamati obyek-obyek.
Ø
Menyelidiki
(inquires). Dalam penyelidikan minatlah yang membimbing seseorang
secara alamiah untuk terlibat kedalam pemahaman pada obyek-obyek.
Ø
Percaya
(believes). Sikap menerima sesuatu yang menampak sebagai pengertian
yang memadai setelah keraguan, dinamakan kepercayaan.
Ø
Hasrat
(desires). Hasrat muncul dari kebutuhan jasmani (nahfsu makan, minum,
istirahat, tidur) hasrat diri (keinginan pada obyek, kesenangan).
Ø
Maksud
(intends). Kendatipun memiliki maksud ketika akan mengopservasi,
menyelidiki, mempercayai, dan berhasrat.
Ø
Mengatur
(organizes). Setiap pikiran adalah suatu organisme yang teratur dalam
diri seseorang.
Ø
Menyesuaikan
(adaps). Menyesuaikan pikiran sekaligus melakukan
pembatasan-pembatasan yang dibebankan pada pikiran melalui kondisi keberadaan.
Ø
Menikmati
(enjoys). pikiran-pikiran tentang pengetahuan mendatangkan keasyikan.
Bagaimana
Cara Kita Membedakan Antara Pengatahuan Dengan Pendapat?
Pengetahuan adalah suatu istilah
yg digunakan untuk menuturkan apabila seseorang mengenal tentang sesuatu.
Sesuatu yang menjadi pengetahuanya adalah yang terdiri dari unsur yang
mengetahui dan yang diketahui serta kesadaran mengenai hal yang ingin
diketahuinya. Maka pengetahuan selalu menuntut adanya subyek yang mempunyai
kesadaran untuk ingin mengetahui tentang sesuatu dan objek sebagai hal yang
ingin diketahuinya. Jadi pengetahuan adalah hasil usaha manusia untuk memahami
suatu objek tertentu. Semua pengetahuan hanya dikenal dan ada dalam pikiran
manusia, tanpa pikiran pengetahuan tidak bisa eksis. Jadi keterkaitan antara
pengetahuan dengan pikiran merupakan sesuatu yang kodrati. Sedangkan Pendapat
merupakan pernyataan yang keluarkan oleh seseorang secara pribadi yang telah
didukung oleh teori dan fakta yang telah dibuktikan secara rasional berkenaan
dengan pengkajian konsep dan pengandaian-pengandaian tapi belum dibakukan.
Apakah
Yang Merupakan Bentuk/Corak Pengetahuan Itu?
Menurut Soejono Soemargono
(1983), ada 2 jenis pengetahuan, antara lain : (1). Pengetahuan non-ilmiah,
yaitu Segenap hasil pemahaman manusia atas atau mengenai obyek tertentu yang
terdapat dalam kehidupan sehari-hari. (2). Pengetahuan ilmiah, yaitu senenap
hasil pemahaman manusia yang diperoleh dengan mengunakan metode ilmiah. Menurut
Plato dan Aristoteles. Plato membagi pengetahuan menurut tingkatan-tingkatan
pengetahuan berdasarkan karakteristik objeknya, yaitu :
Ø
Pengetahuan
khayalan (eikasia). Pengetahuan yang obyeknya berupa bayangan atau
gambaran.
Ø
Pengetahuan
pistis (pistis). Pengetahuan mengenai hal-hal yang tampak dalam dunia
kenyataan atau hal-hal yang dapat diindrai secara langsung.
Ø
Pengetahuan
matematik (dianoya). Tingkatan yang ada di dalamnya sesuatu yang tidak
hanya terletak pada fakta atau obyek yang tampak, tetapi juga terletak pada
bagaimna cara berfikirnya.
Ø
Pengetahuan
filsafat (noesis). Berfikir tanpa mengunakan pertolongan gambar,
diagram melainkan dengan pikiran yang sungguh-sungguh abstrak.
Bagaimana Manusia
Dapat Mengetahui Sesuatu?
Masalah terjadinya pengetahuan adalah
masalah yang amat penting. Alat untuk mengetahui pengetahuan ada 6 yaitu :
Ø Pengalaman indra (sense
experience). Pengalaman indra merupakan sumber pengetahuan yang berupa
alat-alat untuk menangkap obyek dari luar diri manusia melalui kekuatan indra.
Ø Nalar (reason). Salah satu
corak berfikir dengan menggabungkan dua pemikiran atau lebih dengan maksud
untuk mendapat pengetahuan baru.
Ø Otoritas (authority). Kekuasaan
yang syah yang dimiliki oleh seseorang dan diakui oleh kelompoknya.
Ø Intuisi (intuition). Kemampuan
yang ada pada diri manusia yang berupa proses kejiwaan dengan tanpa suatu
rangsangan untuk membuat peryataan yang berupa pengetahuan.
Ø Wahyu (revelation). Wahyu
merupakan salah satu sumber pengetahuan karena kita mengenal sesuatu dengan
melalui kepercayaan kita.
Ø Keyakinan (faith). Kemampuan
yang ada pada diri manusia yang diperoleh melalui kepercayaan.
Bagaimana
Pengetahuan Itu Dapat Diperoleh?
Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu
bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang ilmu pengetahuan.
Ilmu dapat kita peroleh dengan beberapa cara di antaranya
Ø Prasangka. Adalah suatu kemungkinan
atau dugaan terhadap sesuatu yang belum tentu benar.
Ø Intuisi. Adalah suatu pendapat yang
tiba-tiba muncul tanpa dipikir secara logis dan analisis.
Ø Trial and error. Adalah coba-coba,
untung-untungan yang hasilnya belum tentu benar.
Menurut Charles Price ada 4 macam
cara memperoleh pengetahuan diantaranya (1). Percaya. Seseorang akan mendapat
pengetahuan karena ia percaya pada hal tersebut adalah benar. (2). Wibawa.
Sesuatu akan dianggap benar, apabila seseorang yang berwibawa mengatakan benar.
(3). Apriori. Merupakan suatu keyakinan/pendirian/anggapan sebelum mengatahui
(melihat, mendengar, menyelidiki) keadaan tertentu. (4). Metode ilmiah, sesuatu
dianggap ilmiah apabila memiliki patokan yang merupakan rambu-rambu untuk
menentukan benar atau salah. Ada dua pokok untuuk memperoleh pengetahuan yaitu
(a). Empiris, yaitu pengetahuan yang disusun berdasarkan peda pengalaman, paham
yang dikembangkan disebut empiris. Bagi kaum rasionalis berpendapat pengetahuan
manusia diperoleh melalui penalaran rasional yang abstrak, namun diperoleh
melalui pengalaman yang konkrit. (b). Rasionalisme, yaitu suatu cara yang
didasarkan pada suatu rasio. Pandangannya menyatakan rasio merupakan rasio
merupakan sumber dan pangkal dari segala pengertian hanya rasio sajalah yang
dapat membawa orang pada kebenaran dan dapat memberi petunjuk dalam segala
jalan pikiran.
Bagaimana
Validitas Pengetahuan Itu Dapat Dinilai?
Salah satu konsep mendasar
tentang filsafat ilmu adalah empirisme atau ketergantungan pada bukti.
Empirisme adalah cara pandang bahwa ilmu pengetahuan diturunkan dari pengalaman
yang kita alami selama hidup kita. Disini, pernyataan ilmiah bererti harus
berdasarkan dari pengamatan atau pengalaman. Hipotesa ilmiah dikembangkan dan
diuji, dengan metode empiris dengan berbagai pengamatan dan eksperimentasi.
Setelah pengamatan dan eksperimentasi ini dapat selalu diulang dan mendapatkan
hasil yang konsisten, hasil ini dapat dianggap sebagai bukti yang dapat
digunakan untuk mengembangkan teori-teori yang bertujuan untuk menjelaskan
fenomena alam.
Falsifiabilitas, merupakan salah satu cara yang
digunakan untuk membedakan antara ilmu dan bukan ilmu. Prinsip dasar dari
konsep ini adalah, sebuah pernyataan ilmiah harus memiliki metode yang jelas
yang dapat digunakan untuk membantah atau menguji teori tersebut. Misalkan
dengan mendefinisikan kejadian atau fenomena apa yang tidak mungkin terjadi
jika pernyataan ilmiah tersebut memang benar.