PERBEDAAN
GAYA BELAJAR AUDITIF, VISUAL, & KINESTESIK
Setiap
orang memiliki cara dan metode belajarnya sendiri. Ada yang lebih senang
belajar sendiri, belajar kelompok, belajar dengan melihat, mendengar, atau
mengerjakan sesuatu agar sesuatu yang ia pelajari dapat diingat dan dipahami
dengan baik. Untuk memaksimalkan potensi yang ada dalam diri kita. Tentu ada
baiknya kita terlebih dahulu mengerti dan mengetahui bagaimana sebenarnya tipe
belajar kita. Pengetahuan tentang tipe
gaya belajar yang paling pas buat kita, akan membuat kita mampu menyerap
materi-materi yang kita pelajari dengan efektif dan efisien. Ada beberapa tipe
gaya belajar yang bisa kita cermati dan mungkin kita ikuti bila memang kita
merasa cocok dengan gaya itu.
11.
Gaya
Belajar Auditif ( Auditory Learners)
Gaya belajar auditif adalah gaya
belajar yang mengandalkan pada pendengaran sebagai alat utama menyerap
informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita
bisa mengingat dan memahami informasi itu. Karakter pertama orang yang memiliki
gaya belajar ini adalah semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran.
Kedua, memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara
langsung. Ketiga, memiliki kesulitan menulis ataupun membaca. Merekam
penjelasan guru/penceramah untuk didengarkan kembali, melakukan wawancara atau
diskusi adalah cara belajar yang tepat untuk tipe ini.
Siswa yang bertipe auditif
mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga, untuk itu guru sebaiknya
memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya
belajar auditif dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan
mendengarkan apa yang guru katakana. Anak auditif dapat mencerna makna yang
disampaikan melalui tone suara, pitch
(tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditif laiinnya. Informasi
tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi siswa auditif
mendengarkannya. Anak-anak seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat
dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.
22.
Gaya
Belajar Visual (Visual Learners)
Jika anda senantiasa membutuhkan
visualisasi tentang sesuatu yang tengah anda pelajari, misalnya dengan
menggunakan slide, gambar, bagan, tabel, dan sebagainya, kemungkinan besar anda
memiliki gaya belajar visual. Gaya belajar seperti ini menjelaskan bahwa kita
harus melihat bukti terlebih dahulu, baru bisa meyakininya. Orang yang memiliki
gaya belajar seperti ini biasanya memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna
dan juga peka terhadap segala sesuatu yang artistik.
Dalam hal ini metode pengajaran yang
digunakan guru sebaiknya lebih banyak/dititikberatkan pada peragaan/media, ajak
mereka ke objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan
cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di
papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh
dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung
untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Di dalam kelas anak
visual lebih suka mencatat sampai detail-detailnya untuk mendapatkan informasi.
Jika anda memiliki tipe belajar
seperti ini, jangan segan-segan untuk membeli berbagai peralatan belajar yang
menekankan pada visualisasi, seperti VCD, poster-poster, stiker, dan
sebagainya. Ini akan sangat membantu anda dalam memahami berbagai permasalahan
yang ingin anda ketahui.
33.
Gaya
Belajar Kinestetik (Kinesthetic Learners)
Orang yang memiliki gaya belajar
semacam ini, harus menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar
bisa mengingatnya. Orang dengan tipe belajar seperti ini memiliki berbagai
karakter, pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi
utama. Kedua, hanya dengan memegang ia bisa menyerap informasi tanpa harus
membaca penjalasannya. Ketiga, mereka adalah orang yang tidak bisa/tahan duduk
terlalu lama untuk mendengarkan pelajaran. Oleh karenanya, keempat, mereka bisa
merasa belajar lebih baik bila disertai dengan kegiatan fisik. Kelima,
orang-orang yang memiliki gaya belajar ini memiliki kemampuan mengkoordinasikan
sebuah tim dan kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability). Belajar dengan praktek langsung di laboratorium,
observasi langsung dilapangan juga penggunaan komputer akan membantu proses belajar
tipe ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar